Roni adalah seorang remaja dari keluarga yan kurang mampu. Roni tinggal disebuah tempat terpencil yang jauh keramaian kota. Roni mengahabiskan waktunya untuk belajar dan membantu kedua orangtuanya mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari.
Roni adalah seorang pelajar sekolah lanjutan akhir disebuah sekolahan kecil 3 km dari rumahnya. Berbeda dengan teman-temannya, usai pulang sekolah Roni langsung ganti pakaian untuk membantu kedua orangtuanya beraktivitas demi sesuap nasi.
Ditengah kehidupannya yang cukup memprihatinkan, Roni tetap bersemangat menjalani kehidupannya sehari-hari. Roni tidak pernah mengeluh apalagi putus asa dengan kondisnya yang sangat sulit dan jauh dari kata layak. Roni tetap beraktivitas sebagaimana mestinya, dan terus berpikir positif untuk menatap masa depannya.
Saat itu Roni sedang duduk dibangku sekolah SMA kelas III. Tidak lama lagi remaja ini akan lulus SMA, sementera disisi lain dia masih belum tahu apa yang akan dkerjakannya setelah lulus SMA kelak mengingat orangtuanya tidak mungkin mampu membiayai dirinya melanjutkan studi diperguruan tinggi.
Tiga bulan tidak terasa, akhirnya Roni lulus dari SMA. Roni lulus dengan nilai yang cukup bagus meskipun bukan lulusan terbaik. Sesusai lulus dari SMA, Roni menghabiskan waktunya seharian untuk membantu kedua orangtuanya. Disela-sela waktu yang dia miliki dia tetap belajar, dan terus memikirkan tentang masa depannya.
Kondisi keluarga yang masih memprihatinkan tak lantas membuat Roni patah arang untuk tetap berusaha mencari jalan keluar. Sedikit waktu yang dia miliki dia gunakan untuk hal-hal yang positif. Dan pada suatu hari dia diatangi oleh seseorang yang tidak dia kenal, dan ternyata orang tersebut adalah kakak dari teman sekolahnya sewaktu di SMA.
Mereka berdua ngobrol selama lebih dari 30 menit. Kedatangan orang itu ternyata untuk menawarkan pekerjaan kepada Roni disebuah perusahaan. Roni ditawari pekerjaan sebagai staff administrasi dimana Roni memang dikenal memiliki kemampuan yang cukup bagus dibidang tata manajemen perusahaan pada waktu masih duduk dibangku sekolah.
Roni akhirnya mendatangi kantor perusahaan tersebut untuk melakukan sesi wawancara dan tes. Setelah 1 jam berlalu, dan Roni terlihat keluar dari kantor tersebut. Roni lantas pulang menuju rumahnya. Sesampainya dirumah, Bapak dan Ibu Roni pun menanyakan kepada dia terkait hasil tes yang dia jalani. Roni pun menjawab bahwa dia diterma bekerja diperusahan itu.
Orangtua Roni lantas tak tahan menahan air mata, mendengarkan jawaban anaknya bahwa dia diterima bekerja diperusahaan itu. Roni lantas mengucapkan berucap lirih kepda kedua orantuanya “terimakasih Pak/Bu atas perjuangan engkau selama ini, tanpa Bapak dan Ibu saya tidak akan menjadi apa-apa”.
Demikian artikel contoh cerpen remaja, semoga artikel ini bermanfaat dan berguna buat para pembaca yang sedang membutuhkan referensi contoh cerpen remaja.
Share it :
loading...
0 Komentar