CERPEN ROMANTIS
Genap tujuh hari Doni berstatus sebagai pacar Lindy, berbagai hal tidak menyenangkan sudah dirasakan oleh Doni. Kisah cintanya yang tidak mendapatkan restu dari kedua orangtua Doni membuatnya harus bermain petak umpet dengan orangtuanya.
Namun demikian, perasaan Doni terhadap Lindy tidak pernah ternodai. Meskipun orangtuanya berusaha untuk menjauhkannya dengan Lindy, tetap saja Doni dengan sepenuh hatinya mencintai Lindy. Apapun adanya Lindy, Doni menerimanya dengan hati yang terbuka, meskipun sebenarnya Doni bisa saja mendapatkan sosok gadis yang lebih “pantas” dimata orangtuanya.
Pada suatu hari, Lindy berusaha untuk menghubungi Doni melalui sms dan telepon. Namun, berulangkali Lindy mencoba menghubungi kekasihnya itu, sang pujaan hati tak juga menjawabnya. Karena merasa cemas yang disertai rasa penasaran, maka Lindy pun memberanikan diri mendatangi rumah Doni.
Doni memang sedang tidak ada dirumah, namun karena ponselnya ketinggalan dirumah, maka Doni tidak bisa menjawab panggilan dari kekasihnya tersebut. Sesampainya didepan pintu, ibu Doni muncul dengan raut yang menakutkan saat Lindy menanyakan keberadaan Doni. Ibu Doni pun tidak memberitahu keberadaan Doni, padahal sebenarnya dia tahu dimana Doni sedang berada.
Lindy pun lantas pamitan sama ibu kekasihnya tersebut. Meskipun dengan muka yang sangat tidak mengenakkan, namun Lindy tetap berusaha tersenyum dan tidak mengambil hati sikap serta omongan kasar dari ibu kekasih tercintanya itu.
Tanpa disangka-sangka, setibanya Lindy didepan rumahnya ternyata kekasihnya itu sudah menunggunya tepat didepan pintu. Pada saat itu kedua orangtua Lindy memang sedang berpergian keluar kota bersama adik-adiknya sehingga hanya ada dia dirumah.
Lindy pun lantas menanyakan kepada Doni mengapa dia tidak menjawab sms dan teleponnya. Kemudian Doni menjelaskan kepada kekasih tercintanya itu bahwa dia baru saja mengunungi salah satu temannya yang sakit, dan dia lupa tidak membawa ponselnya.
Apa yang terjadi setelah itu? Doni bertanya kepada Lindy, mengapa kekasih tercintanya itu berani mendatangi rumahnya sementara dia tahu bahwa ibunya pasti akan bersikap galak kepadanya. Lalu Lindy menjawab, “aku nggak butuh kasih dari orang tua kamu, karena bagiku mendapatkan hatimu sudah lebih dari cukup. Jika mereka membenciku, biarlah mereka menikmatinya, karena kebahagiaanku adalah kamu”.
Cerpen Romantis - END
Baca juga cerpen lainnya:
Demikian sebuah cerpen romantis yang dapat saya share dengan sahabat pembaca pada kesempatan posting artikel cerpen kali ini, semoga bermanfaat bagi sahabat pembaca yang mungkin sangat menggemari cerpen.
Share it :
loading...
0 Komentar